Minggu, 09 Oktober 2011

Sejarah Aeromodelling di Indonesia


Untuk menampung peminat yang makin banyak maka AURI (TNI AU) memberikan wadah  Biro Aero Club  yang dibina oleh Kapten G Reuneker, dan untuk pertama kalinya diadakan perlombaan pada 27 Januari 1952 di Pangkalan Udara Cililitan Halim Perdanakusuma Jakarta. Saat itu  diikuti club-club aeromodelling kota-kota di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.
Pada 9 April 1953, Biro Aero Club membuka kursus Aeromodelling di Jakarta yang mendapat perhatian besar dari masyarakat. Menyusul perlombaan selanjutnya pada tanggal 17 Mei 1954, diikuti Aero Club Jakarta, Bandung, Surabaya, Palembang, Banjarmasin, Makasar, dan Ambon. Perlombaan ini dilaksanakan setiap tahun.
Juni 1954 untuk pertama kalinya diadakan perkemahan Pandu Udara di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma dihadiri 80 Pandu Udara dari seluruh Indonesia. Di dalam perkemahan ini dilaksanakan perlombaan kedirgantaraan. Perlombaan ini merupakan percobaan jajak pendapat untuk melihat animo masyarakat. Tujuan utamanya adalah untuk mendidik pelatih-pelatih khusus hingga pada tahun 1955 telah tercatat 35.000 anggota Pandu Udara di seluruh Indonesia.
Kegiatan Aero Club mulai nampak dengan berdirinya Aero Club di kota-kota besar antara lain Aviantara di Bandung, Jakarta Aero Club di Jakarta, Pemudara dan Yan Debrito di Yogyakarta, Surakarta Aero Club di Surakarta, Malang Aero Club di Malang.
Perlombaan tahun 1957, bagi pemenang atau juara perlombaan dipilih untuk dikirim ke Yugoslavia mengikuti pendidikan Terbang Layang. Tahun 1960 TNI AU bekerja sama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan pendidikan Kursus Aeromodelling dan Peroketan (K.A.P) bertempat di Wing Pendidikan 04 Lanud Adi Sumarno.
Pendidikan KAP ini diikuti oleh siswa-siswa daerah, baik anggota TNI, Sipil TNI, Guru maupun Pramuka. KAP berjalan sampai beberapa periode. Dari hasil pendidikan KAP tumbuh masukan-masukan  daerah untuk menghimpun perkumpulan-perkumpulan.
FASI Aeromodelling  
Dari masukan-masukan, Kepala Kursus Aeromodelling dan Peroketan Letnan Suhartono  memprakarsai mengadakan pertemuan membahas organisasi
Aeromodelling. Tahun 1962 di Hotel Merdeka Solo terlaksana Rapat Rencana Pembentukan Organisasi Aeromodelling, yang dipimpin oleh Letnan Suhartono.
Dari hasil rapat disepakati terbentuknya Organisasi Aeromodelling dengan nama Federasi Aeromodelling Seluruh Indonesia disingkat FASI, yang kemudian nama FASI dijadikan nama induk seluruh cabang olahraga dirgantara di Indonesia.

Sebagai pusat organisasi adalah kota Solo di Skadik 011 Wing Pendidikan 04, khususnya dalam mengembangkan olahraga dirgantara di kalangan Pramuka.
Pada tahun 1966 telah diadakan kerjasama antara Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan kepala staf TNI Angkatan Udara, dengan membentuk satuan karya Dirgantara/Kompi-Kompi Pramuka Angkasa dengan menyelenggarakan pendidikan diantaranya aeromodelling. Dalam upacara pembukaannya ditandai dengan demonstrasi aeromodelling, terbang layang, terjun payung, pesawat bermotor serta peluncuran roket yang diselenggarakan di Pulo Mas dengan
Inspektur Upacara Bung Karno.
Untuk tinggal landas digunakan jalan by pass sebagai landasan pesawat terbang layang dengan pesawat penarik AUSTER dan di Senayan Jakarta. Tanggal 10- 20 November 1968 diselenggarakan Loka Karya Nasional Pramuka dengan ANUDIRGA (Andalan Nasional Urusan Dirgantara) Bapak Kardono di Jakarta (Halim Perdanakusuma).

Olahraga Aeromodelling ini dilombakan baik tingkat nasional, regional maupun internasional. Sejak tahun 1978 olahraga ini sebagai cabang yang dilombakan ekshibisi di PON (Pekan Olahraga Nasional) sampai PON XI 1981. Namun pada PON XII tahun 1989 cabang olahraga aeromodelling tidak lagi diperlombakan. Kemudian pada tahun 2000 mulai lagi dilombakan dalam PON XV di Jawa Timur. Selain melaksanakan  lomba aeromodelling juga mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan PB FASI seperti Jambore Aero Sport, Safari FASI dan lainnya.

1 komentar:

senapatama mengatakan...

mjvbjbv

Posting Komentar

Tentang "SPORT" © 2008 Template by:
SkinCorner